Senin, 23 Desember 2013

DM NEGATIF DAN SERUKAN DINGIN ASIA



“Dipole Mode dan Seruakan Dingin Asia Pertinggi Curah Hujan DI Indonesia”

Oleh : I Putu Pudja



TEORI :
1.       Di Indonesia bertiup angin monsun, yang periodenya sama dengan periode musim di Indonesia. Musim Hujan sekitar Oktober-Maret, dan musim kemarau sekitar April – September, setiap tahunnya. Monsun baratan menyebabkan musim hujan di Indonesia, dengan ciri  angin dominan dari barat-timur laut , kaya dengan uap air, laut di Indonesia banyak sampah. Ini terjadi sejalan dengan memasuki musim dinginnya belahan bumi utara dan musim panas di belahan bumi selatan. Monsun timuran, menyebabkan musim kemarau di Indonesia dengan cirri angin domonan dari timur-tenggara, merupakan angin dingin kering, yang bertiup dari benua Australia ke benua Asia, sejalan dengan musim  dingin di belahan bumi selatan, dan musim panas di belahan bumi utara. Ciri angin di Indonesia saat ini kering dan dingon

2.       Seruakan Dingin Asia, merupakan pergerakan massa udara dingin dari utara , daratan Asia , umumnya Siberia menuju Indonesia, melalui Laut China Selatan, dengan gerakannya akan mendorong angin baratan di Indonesia menjadi lebih kuat, dan sifat dingin akan mempercepat proses pengembunan di atmosfer Indonesia, karena kejadiannya bersamaan denngan musim hujan, dimana awan konvektif agresif pertumbuhannya di Indonesia, maka kehadirannya dapat memicu intensitas hujan tinggi.

3.       Dipole mode( DM ) merupakan fenomena yang terjadi di Samudera Hindia. Peristiwa dipole mode ditandai adanya perbedaan anomali suhu permukaan laut (SPL) antara Samudera Hindia tropis bagian barat (50 oE – 70 oE, 10 oS – 10 oN) dengan Samudera Hindia tropis bagian timur (90 oE – 110 oE, 10 oS – ekuator). . Disebut dengan DM positif dikala suhu permukaanLaut di Samudera Hindia bagian varat (pantai timur Afrika)suhu udaranya lebih tinggi dari di Samudera Hindia Timur (pantai Indonesia). DM positif menyebabkan menurunnya curah hujan di Indonesia.Demikian pula sebaliknya DM negative, dimana suhu permukaan laut di Samudera Hindia bagian timuir lebih tinggi dari pada Samudera Hindia bagian barat. Menyebabkan meningkatnya curah hujan di Indonesia.


KONDISI FAKTUAL
1.       Secara global, belahan utara bumi saat ini mengalami suhu lebih dingin dari biasanya, dicirikan dengan turunnya hujan salju yang tidak biasanya di timur tengah : Mesir, Israel, Palestina, sebagian besar daratan Eropah, demikian pula hujan salju telah turun pertengahan  Desember di China.
2.       Dikaitkan dengan fenomena alam di atas maka terjadi Seruakan Dingin Asia menyeruak dari daratan Asia Timur menuju Indonesia melalui Laut China Selatan, sehingga angin baratan musim hujan 2013/14 ini menjadi lebih deras dari biasanya. Lihat tumpukan sampah di pantai-pantai yang bersisian dengan Samudera Hindia, atau dengan Laut China Selatan. Sifat dingin dari udara ini akan memicu cepatnya proses kondensasi di atmosfer Indonesia sehingga hujan terus neberus turun dengan derasnya. Ini karena pasokan uap air musim hujan di Indonesia ke atmosfer yang di rangsang segera terkondensasi menjadi hujan oleh seruakan dingin.
3.       Dinginnya timur tengah rupanya menyebabkan terjadinya DM negative, sehingga angin deras bertiup dari pesisir timur Afrika menuju Indonesi, dirasakan oleh Sumatera yang di belah garis khatulistiwa. Mendorong uap air dari Samudera Hindia kea rah timur dan berkondensasi lebih agresif setelah bertemu seruakan dingin asia, diatas Sumatera, sehingga Sumaterapun yang sudah duluan masuk musim hujan, saat ini kaya akan hujan.

DAMPAK
1.       Beresonansinya musim hujan dengan anginbaratannya yang kaya uap air, dengan seruakan dingin Asia dari utara lewat Laut China Selatan ke Indonesia, serta hembusan angin ekuator dari pesisir timur Afrika, menyebabkan: (a) atmosfer di atas Indonesia terutama bagian barat menjadi lebih kaya dengan uap air (awan), (b)  sifat dingin seruakan dingin Asia menyebabkan proses kondensasi menjadi lebih cepat, (3) lebih kuatnya angin baratan sebagai resultante angin baratan, seruakan dingin Asia, dan DM negative. Semuanya ini menyebabkan curah hujan di Indonesia intensitasnya menjadi tinggi secara ‘mendadak’’
2.       Massa air hujan yang besar mempercepat terjadinya prose (1) banjir di daerah DAS yang tidak mampu mengalirkan air hujan yang sangat tinggi, (2) meningkatnya  massa lapisan tanah permukaan  sehingga kalau dia berada di kemiringan akan mempermudah longsor. Kita perhatikan DAS Bengawan Solo, begitu masuk musim hujan langsung mengalami banjir yang cukup luas arealnya.
3.       Mengingat daerah Sumatera, Jawa dan Nusa Tenggara belahan selatab sangat sering digoncang gempa pada tahun 2013 ini, maka terjadi penurunan kualitas lapisan tanah di didaerah ini, rekahan mikro yang tak kasat mata. Pada saat musim hujan air akan masuk dengan liar ke antar lapisan tanah, sehinga cementasinya menurun dan mempermudah terjadi longsoran dan amblesan.  Seperti yang terjadi sepanjang wilayah Purwokerto – Kebumen, Sukabumi – Garut, maupun sepanjang Lampung Barat – Bengkulu.

KESIMPULAN
1.       Musim hujan kali ini, dengan intensitas curah hujan yangs angat tinggi merupakan hasil klaborasi antara angin baratan yang basah, menjadi bertambah basah karena adanya DM negatip, dengan pengembunan yang cepat karena seruakan dingin.
2.       Kedua fenomena alam ini menjadikan daerah cakupan hujan sangat luas, karena dorongan anginnya memperkuat angin baratan sehingga curah hujan tinggi kita amaati sepanjang Sumatera-Jawa-Nusa Tenggara.
3.       Seringnya goncangan gempabumi menimpa daerah belahan selatan Sumatera, jawa sampai Nusa Tenggara menyebabkan pada musim hujan kali ini, banjir juga di sertai dengan longsor dan amblesan terutama di belahan selatan pulau-pulau tersebut, seperti yang terjadi di Blitar, Purworejo-Kebumen, Sumabumi-Garut, maupun antara Liwa Sumatera Barat – Bengkulu.

jiMBARAN, 24 Desember 3013
 

1 comments:

Posting Komentar