Sawah di sekitar Larantuka

Salah satu sudut jalan transflores yang menghubungkan antara Maumere dan Larantuka

Pantai Larantuka

Salah satu pesisir pantai di kota Larantuka

Danau Tiga Warna Kelimutu

Danau tiga warna terdapat di kabupaten Ende, Flores.

Labuan Bajo

Salah satu spot menarik di Labuan Bajo, Manggarai, FLores.

Tari Hegong

Tarian Tradisional dari Maumere, Flores, untuk penyambutan tamu.

Minggu, 15 Januari 2012

SEMINAR DAN TUGAS AKHIR

MATA KULIAH SEMINAR DAN TUGAS AKHIR
AKADEMI METEOROLOGI DAN GEOFISIKA                
Dosen Pengampu : I Putu Pudja

 SISTEMATIKA PEROPOSAL / LAPORAN PENELITIAN
BAB I. PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah
B.    Identifikasi Masalah
C.    Pembatasan Masalah
D.    Rumusan Masalah
E.    Kegunaan Hasil Penelitian

BAB II.    TEORI PENDUKUNG/TINJAUAN PUSTAKA
A.    Deskripsi konseptual
Disini diuraikan teori teori yang mendukung konsep penelitian, di terangkan satu persatu parameter atau besaran yang akan di teliti. Termasuk diuraikan teori rumusan statistik yang akan digunakan di dalam menghitung dan menganalisis paramere yang akan menjadi parameter penelitian.
B.    Hasil Penelitian yang Relevan
Penelitian yang sejenis yang pernah dilakukan, berdasarkan teori yang sama, parameter yang sama maupun penelitian serumpun pada lokus yang sama.
C.    Hipotesis Penelitian
Yang merupakan jawaban sementara secara teoritik mengenai masalah yang akan di teliti.

BAB III    METODOLOGI PENELITIAN
A.    Tujuan Penelitian
B.    Tempat dan Waktu Penelitian
C.    Metode Penelitian
D.    Populasi dan Sampel
E.    Teknik Pengumpulan Data
F.    Teknik Analisis Data
G.    Hipotesis Statistika

BAB IV    HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Membahas secara sistematis hasil-hasil yang telah diperoleh dari prosesing data, dengan meninjau satu per satu hasil yang diperoleh, ditinjau dari teori maupun kaitannya dengan penelitian sejenis sebelumnya terhadap parameter yang sama, maupun terhadap penelitian sejenis di lokus yang sama.
BAB  V   KESIMPULAN  IMPLIKASI  DAN  SARAN 
A.    Kesimpulan
B.    Implikasi : dari hasil penelitian ini –bila ada-
C.    Saran

DAFTAR  PUSTAKA

Catatan : pada saat Mata Kuliah Seminar, proposal peneltian (Tugas Akhir) ditulis hanya sampai dengan bab III saja, sedangkan untuk Tugas Akhir, setelah melalui proseseing data dilanjutkan sehingga Tugas Akhir akan lengkap dari Bab I sd Bab V.

Rabu, 11 Januari 2012

WEDA

Sekilas Tentang Weda. 

Weda merupakan pustaka suci agama Hindu, disebut pustaka karena terdiri dari beberapa buku, yang ditulis sebagai transformasi wahyu yang didapat dari pendengaran ‘sruti’ ke dalam pusataka suci. Dalam bentuk lain pustaka suci ini disebut weda-weda, sehinga kitab suci agama hindu sering disebut dengan Weda (Veda).

Bentuk jamak dari Weda tersebut adalah :  Reg Weda, Yayur Weda, Sama Weda, dan Atharwa Weda. Jadi Weda bukanlah satu buku namun merupakan kumpulan buku-buku sebagai bentuk transformasi wahyu dari pendengaran dalam bentuk tulisan atau pustaka. Saking banyaknya pustaka ini ada juga yang menggolongkannya menjadi : Samhita atau mantra ( Kitab kitab berisikan  nyanyian pujaan ); Brahmana (kitab-kitab untuk para pendeta); Aranyaka (Buku-buku hutan), dan Upanisad ( kitab-kitab filsafat esoterik).

Bagian akhir dari Upanisad disebut pula sebagai wedanta, weda anta atau weda terakhir yang dalam agama Hindu sering disebutkan sebagai wahyu yang laing ekselen, paling tinggi kualitasnya.Weda juga dikatakan sebagai simbul dari tradisi, basis terakhir dari kepercayaan dan praktik. Weda sebagai simbul tradisi dari iman dan takwa, keyakinan dan implementasinya.

Kalau Weda merupakan wahyu atau sruti, maka kerja dan tradisi dikumpulkan dalam smrti (semerti), yang merupakan tradisi karena merupakan sesuatu yang diingat. Dengan demikian smrti merupakan karangan sehingga penulisnyapun diketahui. Dia tumbuh dari ungkapan, untuk membantu ingtaan sehingga disebutlah sebagai serat, sutra atau benang, yang diartikan juga sebagai ungkapan untuk diingat oleh mereka yang mau mempelajarinya.

Smrti mempunyai dua arti : (1) dalam arti yang terbatas dia berarti buku-buku hukum, ekonomi, dan tingkah laku pribadi pemeluk agama hindu; (2) dalam art yang luas merupakan seluruh buku-buku keagamaan yang ditulis dan diketahu penulisnya,
Dengan demikian Sruti, merupakan kitab-kitab yang berisikan hal-hal yang berkaitan dengan dharma dan mokhsa, moralitas dan pembebasan. Wedannta membahas secara khusus hal yang berkaitan dengan moksa, sedangkan smrti menjelasakan masalah dharma terutama dalam pandangan sosial politik.

Kebenaran moral merupakan hal yang sifatnya abadi, namun implementasinya akan sangat dipengaruhi oleh zaman.  Ini menunjukkan bahwa agama atau dharma itu sifatnya sangat luwes, namaun kebenaran dharma itu tetap abadi. Sruti mengajarkan kita kebenaran abadi, smsrti memberikan peluang kita untuk mengimplementasikan agama atau dharma itu untuk selalu disesuaikan dengan zamannya. Ini terbukti dari delapan samskara atau sakramen smrti, hanya dua yang diikuti secara universal oleh umat Hindu sampai saat ini, yaitu sakramen perkawinan dan sakramen penguburan.

Bila sruti meletakkan hukum-hukum abadi dalam hurup-huruf besar, srruti mengerjakan cetakan halusnya, para maharsi dari waktu ke waktu bersama raja-raja besar memterjemahkannya dalam tingkah laku sehari-hari secara normatif melalui tindakan mereka sendiri, sehingga mereka dianggap sebagai inkarnasi Tuhan Yang Maha Esa. Sejarah suci mereka dalam mengejawantahkan ajaran dharma ini dikenak sebagai Itihasa. Dua Itihasa yang terkenal adalah Ramayana dan Mahabarata.
Ramayana terdiri dari sekitar 24 ribu sloka, yang mengisahkan perjalanan hidup Rama, sejak kelahiran, perjuangan cintnya dengan Dewi Sita yang dirampas Rahwana, melalui peperangan di pengasingan Rama mendapat kemenangan dan kembali bertakhta di Kerajaan Ayodyapura. Ramayana bahkan oleh beberapa kalangan penganut Hindu di India maupun di luar India, sebagai padanan material dan moral dari Kerajaan Tuhandi bumi.

Mahabarataterdiri dari sekitar 100 ribu sloka yang mengisahkan pergulatan dan perjuangan Kurawa dan Pandawa sebagai keturunan bharata demi sebuah takhta. Pergulatan ini dimenangkan pihak Pandawa dengan bantuan Kresna, sebagai reinkarnasi Tuhan Yang Maha Esa.
Kedua kisah besar ini merupakan mata air informasi tentang agama Hindu, yang dikatakan bahwa “Apa yang ditemukan disini dapat ditemukan dimanapun, tapi apa yang tidak ditemukan disini tidak akan dapat ditemukan dimanapun”.  Narasi narasi yang ditemukan dalam kedua kisah ini satu dengan lainnya akan sangat berhubungan.

Kami yakin bahwa Saudara-saudara pernah menyimak kedua kisah epos Ramayana dan Mahabarata, disana secara garis besar diperkenalkan ajaran moral yang tinggi sebagai implementasi dari ajaran dharma, hanya saja ada sedikit perbedaan, kalau pada Ramayana diajarkan etika formal, hitam putih dimana kita diajarkan dilarang untuk berbohong, namun dalam Mahabarata, diajarkan ada permakluman, diajarkan bahwa berbohong itu diperbolehkan sepanjang dia memiliki tujuan yang lebih besar dan lebih mulia dari kebohongan itu. Keduanya menekankan pada masalah moralitas .

Bentuk populer ajaran Hindu disebut Purana. Yang menggabungkan aspek asketik dan aspek eroik, antara yang suci dan profan. Salah satu purana yangs angat terkenal dalah Bagawata Purana, yang mengisahkan kehidupan masa muda Krisna, yang tiba-tiba muncul pada Mahabarata sebagai orang dewasa. Feminisme dalam agama Hindu di ulas pada bagian dari Markandeya Purana, yaitu Dewi Mahatma sebagai keagungan seorang dewi.

Tantra, pustaka agama yang terkait dengan cara pemujaan, juga disebut sebagai pustaka agama. Pustaka agama dipandang sangat penting karena meletakkan aturan dalam pendirian bangunan keagamaan, lokasi pelinggih, penempatan patung dll nya. Perkembangan tempat sembahyang pada awalnya hanya difokuskan dengan mantara-mantra, kemudian di masukkan unsur citra, image sebagai sarana pemujaan. Jadi dalam Tantra di ajarkan sejarah pemujaan,

Pustaka Darsana merupakan aliran filsafat yang diterima dalam agama Hindu. Pustaka ini mengandung enam aliran filsafat, yaitu: Nyaya ( logis realistis); Vaiseka ( atomistik pluralisme); Sakhya ( ontologi dualisme); Yoga ( meditasi realisasi diri); Mimamza ( Vedik Ritualistik); dan Vedanta ( sifat yang didasarkan atas upanisad).

Semua filsafat ini kecuali Sankhya berdasarkan pada kitab-kitab yang berisi pernyataan yang bersifat dalil-dalil yang akan dikomentari para sarjana dan cerdik cendekia sepanjang sejarah, dari generasi ke generasi. Yang paling utama dalam aliran ini adalah Wedanta, tidak saja berdasarkan upanisad akan tetapi juga merupakan satu ringkasan dalil-dalil dari upanisad yang disebut sebagai Brahmasutra, yang dikenal dengan teks kedua yang utama. Keduanya bersama Bagawadgita secara kolektif disebut sebagai Prastanatraya, diterjemahkan sebagai tiga hukum, secara kiasan dinyatakan sebagai tiga titik acuan / referensi

Kamis, 05 Januari 2012

INTEGRATION OF GEOPHYSICAL PARAMETERS ANALYSIS IN THE

INTEGRATION OF GEOPHYSICAL PARAMETERS ANALYSIS IN THE
EARTHQUAKE PREDICTABILITY

Boko Nurdiyanto, Hendri Subakti, I Putu Pudja
Research and Development Center, Indonesia Meteorological Climatological and Geophysical Agency (BMKG), Indonesia, boko.nurdiyanto@gmail.com

The purpose of this study is to analyze the predictability of earthquakes within a
short-term and mid-term scale in the western part of Java using various parameters, i.e seismicity, magnetic, electromagnetic, surface temperature, and humidity. In this research we use the USGS and BMKG seismic data catalogue from 1973 to 2010, the earth's surface magnetic and electromagnetic field measurements data from magnetometer and magnetotelluric observation station of BMKG at Pelabuhan Ratu, and the surface temperature and humidity data obtained from the Sukabumi AWS station of BMKG is located in Pelabuhan Ratu. The case study used was large earthquake event with a radius of 300 km from Pelabuhan Ratu observation station that are on September 2nd, 2009 (M7.5), September 13th, 2009 (M6.6), October 16th, 2009 (M6.4), November 18th, 2009 (M5.3), January 10th, 2010 (M5.3), February 20th, 2010 (M5.0), May 18th, 2010 (M6.0) and June 26th, 2010 (M6.3). From the seismicity data, seismicity anomalies was found in 2.5 - 3.5 years before earthquakes occur that are classified as mid-term precursor. Anomalous magnetic field of the magnetometer was found 2-22 days before the earthquake occurs, magnetic fields from magnetotelluric anomalies was found 2-20 days before earthquakes occur, while the
anomalous variation of surface temperature and average daily humidity was found 10 and 17 days before earthquakes occur. Anomalous magnetic field, electromagnetic, variations in surface temperature and average daily humidity is classified as a short-term precursor. And periodicity in the Java subduction zone with magnitude M6 based on the depth of the source showed a similar periodicity of dominant earthquake that is about four to five years.

Key words: Predictability, earthquake, precursor, seismicity, magnetic,
temperature, humidity.

Rabu, 04 Januari 2012

SKEMA KEIMANAN DAN KETAKWAAN HINDU


"THE INFLUENCE OF ORGANIZATIONAL CULTURE, POWER, TEAM CHARACTERISTIC, AND MOTIVATION ON JOB PERFORMANCE OF GOVERNMENT EMPLOYEE "

THE INFLUENCE OF ORGANIZATIONAL CULTURE, POWER, TEAM CHARACTERISTIC, AND MOTIVATION ON JOB PERFORMANCE OF GOVERNMENT EMPLOYEE [1]
(A Causal Study of the Government Officials “Golongan III” in Agency for Meteorology Climatology and Geophysics)


I PUTU PUDJA[2]


ABSTRACT

This research aims to study the influence of organizational culture, power, team characteristic, and motivation on job performance of “Golongan III” government officials in Agency for Meteorology Climatology and Geophysics (BMKG) Headquarters in Jakarta. The study was performed using a survey method and path analysis technique. Ninety officials have been selected randomly as respondents. The results are as follows: (1) a positive direct influence of organizational culture on motivation; (2) a positive direct influence of power on motivation; (3) a positive direct influence on team characteristic on motivation; (4) positive direct influence of organizational culture on job performance; (5) a positive direct influence of team characteristic on job performance; and (6) a positive direct influence of motivation on job performance. The research concludes that improving organizational culture, power, and team characteristic will improve the motivation. Improving team characteristic and motivation will enhance the officials’ job performance. This research demonstrates the importance of managing organizational culture, power, team characteristic, and motivation in job performance enhancement.


Keywords: organizational culture, power, team characteristic, motivation, job performance


[1] Disertation on Postgraduate,  State University of Jakarta.
[2] Goverment offisial, on BMKG.