Sawah di sekitar Larantuka

Salah satu sudut jalan transflores yang menghubungkan antara Maumere dan Larantuka

Pantai Larantuka

Salah satu pesisir pantai di kota Larantuka

Danau Tiga Warna Kelimutu

Danau tiga warna terdapat di kabupaten Ende, Flores.

Labuan Bajo

Salah satu spot menarik di Labuan Bajo, Manggarai, FLores.

Tari Hegong

Tarian Tradisional dari Maumere, Flores, untuk penyambutan tamu.

Senin, 06 Oktober 2014

Catatan Kecil Seorang Dosen



“BEBERAPA CATATAN SEHABIS MENGUJI DI STMKG

Oleh : I Putu Pudja.

Suasana Ujian
Dalam sebulan terakhir ini penulis berkesempatan menjadi penguji skripsi  untuk 10 orang program D4 Sarjana Sain terapan, dan Tugas Akhir D3 Akhli Madia dalam program studi geofisika. Dari menguji tersebut dapat dicatat beberapa masalah yang sangat krusial  yang dapat disarikan dalam tulisan ini. 
Tujuan menulis pengalaman ini adalah sebagai pengalaman yang dapat dipetik oleh taruna – taruni yang akan melaksanakan Tugas Akhir maupun menyusun Skripsi sebagai tugas pamungkas sebuah tahapan studi.

Layaknya sebuah penulisan seharusnya para taruna harus mempunyai logika berfikir sistimatis dan bertahap, karena hakekat ilmu pengetahuan adalah pengetahuan yang diperoleh dengan tahapan tertentu secara sistematis. Tagapan tertentu dan sistematis tersebut adalah tahapan penelitian, yang sering kita kenal dengan Metodologi Penelitian Ilmiah.

Secara ringkas sebuah Tugas Akhir, baik berupa Tugas Akhir maupun Skripsi akan mempunyai tahapan logika berfikir sebagai berikut:
1.       Pertama harus diingat bahwa Sebuah tulisan ilmiah seperti Laporan Kerja ataupun skripsi, harus diawali oleh sebuah masalah, atau permasalahan, yang akan menjadi titik tolak kita melakukan penelitian, yang hasilnya akan kita laporkan. Sebuah masalah dapat didapat dari tahapan yang diawali oleh : Latar Belakang Masalah, Pengidentifikasian Masalah, Pembatasan Masalah kemudian Perumusan Masalah. Banyak yang beranggapan bahwa perumusan masalah yang baik dan benar sudah merupakan 50 persen dari langkah penelitian kita. Baru kemudian tujuan penelitian kita rumuskan, apakah mau hanya menjastifikasi hasil penelitian –teori-; ataukan kita mau menemukan sebuah teori baru. Itu terserah tarunanya mau memilih yang mana.
Masalah dapat dirumuskan secara tunggal atau jamak. Pernyataan Rumusan Masalah sering ditulis dengan kalimat Tanya karena merupakan hal yang dicari jawaban, atau pemecahannya. Perlu diingat bahwa dalam menilih permasalahan, massalah atau pemecahannya harus ada unsur kebaruan, dan orisinalitas.

2.       Tahapan berikutnya adalah mengumpulkan teori yang terkait dengan masalah yang akan kita pecahkan, atau mau dicari jawabannya yang menjadi pertanyaan . Teori dikumpulkan dari taks book, jurnal, bulletin dan tulisan ilmiah yang diakui. Ada hal yang perlu diingat dalam pengumpulan teori pendukung ini sedapatnya hindari Wikipedia. Demikian pula teori pendukung dilengkapi dengan hasil-hasil penelitian sejenis sebelumnya yang telah dilakukan peneliti lain, yang bisa dijadikan rujukan.

a.       Dari teori penunjang dan hasil penelitian sebelumnya, akan bisa kita tentukan jawaban sebagai pemecahan masalah yang kita rumuskan sebelumnya secara teoritis. Ini yang kita kenal dengan hipotesis. Pada umumnya hipotesis ini sama jumlahnya dengan perumusan masalah, bisa tunggal bisa juga jamak.
b.      Hipotesis dibuat dengan pernyataan. Hipotesis ini akan kita uji dengan data yang kita analisis. Data merupakan fakta yang mempunyai karakteristik. Sehingga hasil pengujian hipotesis akan merupakan pengujian teori dengan data ( fakta).
c.       Dalam pemakaian teori dan hasil penelitian peneliti sebelumnya, hindarilah plagiasi. Harus menyebutkan dari mana pernyataan, definisi dan yang lainnya kita ambil. Bagaimana cara kita mengutip dan lain sebagainya harus diikuti ketentuannya.
d.      Kalau bisa hindari pula copy-paste (copas), susun kembali dari beberapa teksbook teori atau pernyataan yang kita ambil dengan bahasa kita sendiri. Ingat mengambil tulisan atau ide orang lain boleh, asal jangan lupa menyebutkan sumbernya.

3.       Dari teori yang kita himpun diharapkan akan menggiriang pola piker kita, untuk membuat sebuah sebuah konstuk berfikir, sehingga pemecahan masalah akan menjadi logis, sehingga metode yang dipilih untuk mengolah data dapat di cari meode yang tepat. Dalam memilih metose analisis data inipun, kita perlu memberikan penjelasan tentang data yang kita gunakan dalam penelitian. Jenis data , primer apa sekunder; batasan data, metode pengambilan data; rentang waktu data; tempat dan waktu pengambilan dan lain sebagainya termasuk wilayah yang diwakili oleh data tersebut.

Beberapa penelitian mengharuskan kita mengadakan pengujian data apakah data yang kita akan oleh sudah valid dan reliable. Kalau sudah memenuhi syarat maka data sudah siap kita oleh,d engan flow chart, algoritma analisis data juga perlu di sebutkan agar memudahkan untuk dipahami oleh pembaca tulisan  Semua proses dan program yang digunakan untuk pengolahan data sampai mendapatkan hasil.

4.       Berikutnya adalah tahapan untuk pengujian hasil analisis data. Apakah hasil yang diperoleh sesuai dengan harapan yang telah dirumuskan pada hipotesis. Atau dalam katalain selanjutnya kita perlu menguji hipotesis yang kita buat apakah diterima apa tidak dikaitkan dengan hasil pengolahan data yang dihasilkan.

Uraikan hasil penelitian kita secara panjang lebar dengan mengaitkan dengan teori yang telah kita susun sebalumnya. Kemudian uraikan secara baikd an rinci apa kelebihan atau kekurangannya dibandingkan dengan hasil penelitian orang lain. Umumnya ditonjolkan kelebihan serta kebaruan penelitian kita beserta hasilnya dibandingkan dengan penelitian orang lain sebelumnya.

Uraikan pula apa yang menjadi implikasi dari hasil penelitian kita.

5.       Bagimana hasil pengujian hipotesis pada pengujian hipotesis dengan hasil pengolahan data. Sebagai proses pengujian teori dengan fakta. Hasilnya akan menjadi pernyataan dalam kesimpulan. Beberapa penulis menyisipkan pula saran setalah kesimpulan, serta imlikasi singkat hasil penelitian kita.

6.       Kemudian yang tidak kalah pentingnya walau kelihatan sepele adalah pembuatan abstrak. Secara singkat kalau kita kesulitan membuat abstrak, disarannkan untuk menuliskan apa yang menjadi masalah, metode penelitian yang digunakan dan kesimpulan yang kita peroleh. TApi ingat jangan copas dari masalah, metode dan kesimpulan yang kita buat. Susunlah kalimat yang baik dan manis yang menarik pembaca untuk membaca tulisan kita.

7.       Jangan lupa membuat Daftar Pustaka yang jujur, yang kita gunakan dalam tulisan kita. Jangan menyertakan apa yang kita tidak gunakan.

Beberapa masalah yang penulis temukan dalam proses ujian tersebut diantaranya adalah :
1.       Tidak sistematisnya alur piker sebuah tulisan. Sebgaian besar terkesan ‘poco-poco’, yang harus ditulis belakangan sudah ditulis duluan atau sebaliknya.
2.       Sangat banyak taruna dalam pengambilan teori maupun pernyataan pakar, tidak disebutkan sumbernya sehingga seakan menjadi pernyataan atau pendapat pribadi dari penulis.
3.       Para taruna umumnya dalam memilih teori tidak focus kepada teori yang terkait dengan permasalahan yang dikemukakan.
4.       Para taruna tidak mempunyai konstruk berfikir yang benar, nalar dan sistematis terhadap masalah yang akan dicari solusinya.
5.       Para taruna masih belum faham penulisan flowchart yang benar sesuai dengan yang menjadi pembuatan flowchart yang baku.
6.       Banyak sekali dilakukan copas dalam tulisan, sehingga kalau kita teliti membacanya akan ditemukan gaya penulisan yang berbeda beda sepanjang tulisan terutama teori.
7.       Para taruna tidak terbiasa mengemukakan pendapat dengan argumentasi, padahal ini sangat perlu untuk pengujian hipotesis dan uraian hasil penelitian diakitkan dengan teori dan hasil penelitian peneliti sebelumnya.
8.       Para taruna malas membaca, terlihat dari copas yang dilakukan diatas, gaya bahasa yang digunakan, maupun daftar pustaka yangs angat minim mereka gunakan.
9.       Dalam penulisan abstrak banyak ditemukan kalimat kalimat yang suah difahami, sering cipas dari induk tulisan.
10.   Dalam pembuatan gambar sering dilakaukan gambar yang tidak stanndar, padahal gambar sangat memerlukan skala terutama untuk gambar peta.
11.   Yang paling penting lagi adalah kemampuan matematis taruna umumnya sangat lemah, sehingga jarang yang dapat menjelaskan arti fisis dari sebuah rumus atau pernyataan.
12.   Taruna belum bisa merangkai beberapa program (paket program) menjadi satu kesatuan dalam analisis data, sehingga tujuan awal untuk mempercepat proses analisis dengan cara otomatis, menjadi lama dan bercampur dengan proses manual.

Itu merupakan catatan kecil yang perlu dibenahi dan disempurnakan dari tahun ke tahun, mengingat proses belajar itu tidak ada entinya. Untuk taruna yang akan menulis Tuigas akhir, baik skripsi atau Laporan Kerja perlu memperhatikan masalah ini.

Mari kita sempurnakan tahap demi tahap kemampuan kita dalam kegiatan penelitian, kegiatan penulisan ilmiah, sehingga lama –kelamaan akan menjadi suatu kebiasaan yang akan terasa aneh bila ada yang dilanggar atau di lewatkan.
Pondok Betung, Awal Oktober 2014.