“BEBERAPA CATATAN SEHABIS MENGUJI DI STMKG”
Oleh : I Putu Pudja.
Suasana Ujian |
Dalam sebulan terakhir ini
penulis berkesempatan menjadi penguji skripsi untuk 10 orang program D4 Sarjana Sain
terapan, dan Tugas Akhir D3 Akhli Madia dalam program studi geofisika. Dari
menguji tersebut dapat dicatat beberapa masalah yang sangat krusial yang dapat disarikan dalam tulisan ini.
Tujuan
menulis pengalaman ini adalah sebagai pengalaman yang dapat dipetik oleh taruna –
taruni yang akan melaksanakan Tugas Akhir maupun menyusun Skripsi sebagai tugas
pamungkas sebuah tahapan studi.
Layaknya sebuah penulisan
seharusnya para taruna harus mempunyai logika berfikir sistimatis dan bertahap,
karena hakekat ilmu pengetahuan adalah pengetahuan yang diperoleh dengan tahapan
tertentu secara sistematis. Tagapan tertentu dan sistematis tersebut adalah
tahapan penelitian, yang sering kita kenal dengan Metodologi Penelitian Ilmiah.
Secara ringkas sebuah Tugas
Akhir, baik berupa Tugas Akhir maupun Skripsi akan mempunyai tahapan logika
berfikir sebagai berikut:
1. Pertama
harus diingat bahwa Sebuah tulisan ilmiah seperti Laporan Kerja ataupun
skripsi, harus diawali oleh sebuah masalah, atau permasalahan, yang akan
menjadi titik tolak kita melakukan penelitian, yang hasilnya akan kita laporkan.
Sebuah masalah dapat didapat dari tahapan yang diawali oleh : Latar Belakang
Masalah, Pengidentifikasian Masalah, Pembatasan Masalah kemudian Perumusan
Masalah. Banyak yang beranggapan bahwa perumusan masalah yang baik dan benar sudah
merupakan 50 persen dari langkah penelitian kita. Baru kemudian tujuan
penelitian kita rumuskan, apakah mau hanya menjastifikasi hasil penelitian –teori-;
ataukan kita mau menemukan sebuah teori baru. Itu terserah tarunanya mau
memilih yang mana.
Masalah dapat
dirumuskan secara tunggal atau jamak. Pernyataan Rumusan Masalah sering ditulis
dengan kalimat Tanya karena merupakan hal yang dicari jawaban, atau
pemecahannya. Perlu diingat bahwa dalam menilih permasalahan, massalah atau
pemecahannya harus ada unsur kebaruan, dan orisinalitas.
2. Tahapan
berikutnya adalah mengumpulkan teori yang terkait dengan masalah yang akan kita
pecahkan, atau mau dicari jawabannya yang menjadi pertanyaan . Teori dikumpulkan
dari taks book, jurnal, bulletin dan tulisan ilmiah yang diakui. Ada hal yang
perlu diingat dalam pengumpulan teori pendukung ini sedapatnya hindari Wikipedia.
Demikian pula teori pendukung dilengkapi dengan hasil-hasil penelitian sejenis
sebelumnya yang telah dilakukan peneliti lain, yang bisa dijadikan rujukan.
a.
Dari teori penunjang dan hasil penelitian
sebelumnya, akan bisa kita tentukan jawaban sebagai pemecahan masalah yang kita
rumuskan sebelumnya secara teoritis. Ini yang kita kenal dengan hipotesis. Pada
umumnya hipotesis ini sama jumlahnya dengan perumusan masalah, bisa tunggal
bisa juga jamak.
b.
Hipotesis dibuat dengan pernyataan. Hipotesis
ini akan kita uji dengan data yang kita analisis. Data merupakan fakta yang
mempunyai karakteristik. Sehingga hasil pengujian hipotesis akan merupakan
pengujian teori dengan data ( fakta).
c.
Dalam pemakaian teori dan hasil penelitian
peneliti sebelumnya, hindarilah plagiasi. Harus menyebutkan dari mana
pernyataan, definisi dan yang lainnya kita ambil. Bagaimana cara kita mengutip
dan lain sebagainya harus diikuti ketentuannya.
d.
Kalau bisa hindari pula copy-paste (copas),
susun kembali dari beberapa teksbook teori atau pernyataan yang kita ambil
dengan bahasa kita sendiri. Ingat mengambil tulisan atau ide orang lain boleh,
asal jangan lupa menyebutkan sumbernya.
3. Dari
teori yang kita himpun diharapkan akan menggiriang pola piker kita, untuk
membuat sebuah sebuah konstuk berfikir, sehingga pemecahan masalah akan menjadi
logis, sehingga metode yang dipilih untuk mengolah data dapat di cari meode
yang tepat. Dalam memilih metose analisis data inipun, kita perlu memberikan
penjelasan tentang data yang kita gunakan dalam penelitian. Jenis data , primer
apa sekunder; batasan data, metode pengambilan data; rentang waktu data; tempat
dan waktu pengambilan dan lain sebagainya termasuk wilayah yang diwakili oleh
data tersebut.
Beberapa
penelitian mengharuskan kita mengadakan pengujian data apakah data yang kita
akan oleh sudah valid dan reliable. Kalau sudah memenuhi syarat maka data sudah
siap kita oleh,d engan flow chart, algoritma analisis data juga perlu di
sebutkan agar memudahkan untuk dipahami oleh pembaca tulisan Semua proses dan program yang digunakan untuk
pengolahan data sampai mendapatkan hasil.
4. Berikutnya
adalah tahapan untuk pengujian hasil analisis data. Apakah hasil yang diperoleh
sesuai dengan harapan yang telah dirumuskan pada hipotesis. Atau dalam katalain
selanjutnya kita perlu menguji hipotesis yang kita buat apakah diterima apa
tidak dikaitkan dengan hasil pengolahan data yang dihasilkan.
Uraikan hasil
penelitian kita secara panjang lebar dengan mengaitkan dengan teori yang telah
kita susun sebalumnya. Kemudian uraikan secara baikd an rinci apa kelebihan
atau kekurangannya dibandingkan dengan hasil penelitian orang lain. Umumnya
ditonjolkan kelebihan serta kebaruan penelitian kita beserta hasilnya
dibandingkan dengan penelitian orang lain sebelumnya.
Uraikan pula apa
yang menjadi implikasi dari hasil penelitian kita.
5. Bagimana
hasil pengujian hipotesis pada pengujian hipotesis dengan hasil pengolahan
data. Sebagai proses pengujian teori dengan fakta. Hasilnya akan menjadi
pernyataan dalam kesimpulan. Beberapa penulis menyisipkan pula saran setalah
kesimpulan, serta imlikasi singkat hasil penelitian kita.
6. Kemudian
yang tidak kalah pentingnya walau kelihatan sepele adalah pembuatan abstrak.
Secara singkat kalau kita kesulitan membuat abstrak, disarannkan untuk
menuliskan apa yang menjadi masalah, metode penelitian yang digunakan dan
kesimpulan yang kita peroleh. TApi ingat jangan copas dari masalah, metode dan
kesimpulan yang kita buat. Susunlah kalimat yang baik dan manis yang menarik
pembaca untuk membaca tulisan kita.
7. Jangan
lupa membuat Daftar Pustaka yang jujur, yang kita gunakan dalam tulisan kita.
Jangan menyertakan apa yang kita tidak gunakan.
Beberapa masalah yang penulis
temukan dalam proses ujian tersebut diantaranya adalah :
1. Tidak
sistematisnya alur piker sebuah tulisan. Sebgaian besar terkesan ‘poco-poco’,
yang harus ditulis belakangan sudah ditulis duluan atau sebaliknya.
2. Sangat
banyak taruna dalam pengambilan teori maupun pernyataan pakar, tidak disebutkan
sumbernya sehingga seakan menjadi pernyataan atau pendapat pribadi dari
penulis.
3. Para
taruna umumnya dalam memilih teori tidak focus kepada teori yang terkait dengan
permasalahan yang dikemukakan.
4. Para
taruna tidak mempunyai konstruk berfikir yang benar, nalar dan sistematis
terhadap masalah yang akan dicari solusinya.
5. Para
taruna masih belum faham penulisan flowchart yang benar sesuai dengan yang
menjadi pembuatan flowchart yang baku.
6. Banyak
sekali dilakukan copas dalam tulisan, sehingga kalau kita teliti membacanya
akan ditemukan gaya penulisan yang berbeda beda sepanjang tulisan terutama
teori.
7. Para
taruna tidak terbiasa mengemukakan pendapat dengan argumentasi, padahal ini
sangat perlu untuk pengujian hipotesis dan uraian hasil penelitian diakitkan
dengan teori dan hasil penelitian peneliti sebelumnya.
8. Para
taruna malas membaca, terlihat dari copas yang dilakukan diatas, gaya bahasa
yang digunakan, maupun daftar pustaka yangs angat minim mereka gunakan.
9. Dalam
penulisan abstrak banyak ditemukan kalimat kalimat yang suah difahami, sering
cipas dari induk tulisan.
10. Dalam
pembuatan gambar sering dilakaukan gambar yang tidak stanndar, padahal gambar
sangat memerlukan skala terutama untuk gambar peta.
11. Yang
paling penting lagi adalah kemampuan matematis taruna umumnya sangat lemah,
sehingga jarang yang dapat menjelaskan arti fisis dari sebuah rumus atau
pernyataan.
12. Taruna
belum bisa merangkai beberapa program (paket program) menjadi satu kesatuan
dalam analisis data, sehingga tujuan awal untuk mempercepat proses analisis
dengan cara otomatis, menjadi lama dan bercampur dengan proses manual.
Itu merupakan catatan kecil yang
perlu dibenahi dan disempurnakan dari tahun ke tahun, mengingat proses belajar
itu tidak ada entinya. Untuk taruna yang akan menulis Tuigas akhir, baik
skripsi atau Laporan Kerja perlu memperhatikan masalah ini.
Mari
kita sempurnakan tahap demi tahap kemampuan kita dalam kegiatan penelitian,
kegiatan penulisan ilmiah, sehingga lama –kelamaan akan menjadi suatu kebiasaan
yang akan terasa aneh bila ada yang dilanggar atau di lewatkan.
Pondok Betung, Awal Oktober 2014.