Sawah di sekitar Larantuka

Salah satu sudut jalan transflores yang menghubungkan antara Maumere dan Larantuka

Pantai Larantuka

Salah satu pesisir pantai di kota Larantuka

Danau Tiga Warna Kelimutu

Danau tiga warna terdapat di kabupaten Ende, Flores.

Labuan Bajo

Salah satu spot menarik di Labuan Bajo, Manggarai, FLores.

Tari Hegong

Tarian Tradisional dari Maumere, Flores, untuk penyambutan tamu.

Minggu, 10 Juli 2016

Reaktifitas Gempabumi



“TITIK BALIK DAN REAKTIPITAS GEMPABUMI MIRIP TITIK BALIK FINAL EURO-2016”

Subuh, 11 Juli 2016 dua kesebelasan bertanding di Piala Euro 2016, keduanya merupakan kesebelasan yang telat panas, karena performa nya yang kurang meyakinkan di babak-babak awal, yaitu Francis sebagai tuan rumah berhadapan dengan Portugal. Menjelang laga final seorang teman penggemar bola meminta, komentar saya tentang kedua kesebalasan tersebut.
Komentar pada saat diminta , “Prediksi saya pak, kedua kesebelasan mempunyai peluang sama, sama-sama mempunyai pemanasan lambat, dan memenangkan masuk final juga sangat kurang meyakinkan. Francis hampir semua kemenangannya diperoleh di injuri time, dengan gol yang tidak terlalu produktif, demikian pula Portugal yang juga sangat miskin gol, bahkan ada pertandingan selesai dengan seri. Sehingga ku bilang kedua mempunyai peluang sama, dan keduanya mempunya kelebihan dan kelemahan. Francis mempunyai keuntungan karena bermain di depan publiknya, sebagai tuan rumah akan mempunyai tenaga ekstra, hanya saja kelihatan sudah melewati top performance nya. Portugal memang berada pada perfoma yang terus meningkat sehingga Final akan menjadi puncak semangatnya untuk menjadi juara di kandang lawan pula. Hanya saja belum pernah juara Euro dan bermain dikandang lawan. Aku katakana bila Portugal menang itupun akan menang tipis, sedangkan Francis akan menang banyak bila dapat mencetak gol cepat, sehingga mental Portugal tumbang”.
Nah akhirnya Portugal menjadi juara dengan satu gol, yang terjadi nyaris diujung waktu perpanjangan yaitu menit ke 109. Walau mereka tidak bermain dengan penyemangat mereka CR-7. Dia dikatakan hanya sempat main 25 menit, karena kena tekel, cedera lutut menyebabkan dia berada di luar lapangan hanya menyemangati temannya.
Keluarnya CR-7 pada menit ke duapuluh lima menjadikannya dia sebagai inspiratory tim, menjadi motivator tim. Dia menjadi pentriger semangat tim sehingga mereka bertahan dengan sangat kokoh nak tembok China walau digempur habis-habisan oleh Francis. Dalam suatu serangan balik mereka menghasilkan goal, dan yang menghasilkan goal pun pemain Portugal yang kurang terkenal. Keluarnya CR-7 seakan menjadi titik balik. Titik balik penyemangat, titik balik keruntuhan mental tim sehingga mencapai kemenangan.
Nah bila, pada saat digempur oleh Francis kesebelasan Portugal, kalau saja kebobolan akan meruntuhkan mental kesebelasan Portugal sehingga akan menjadi trigger banyak gol yang diciptakan tim Fracis dengan semangat tinggi bermain dan menjadi juara dinegeri sendiri. Titik baik juga menjadi trigger dalam sebuah kemenangan.
Dibawa ke fenomena alam, rupanya di Indonesia sedang berada dalam titik balik karena adanya trigger local. Wilayah Kalimantan yang dikenal sebagai daerah yang paling aman dari ancaman bencana alam gempabumi, bahkan dikenal tidak ada generator gempa disana, belakangan ini terjadi gempabumi.
HARI Jumat 24 Juni 2016, terjadi gempabumi tektonik mengguncang kuat Daerah Kandawangan, Ketapang, Kalimantan Barat. Hasil analisis BMKG menunjukkan bahwa gempabumi terjadi pada pukul 07.41.36 WIB dengan kekuatan M=5,0 dengan episenter terletak pada koordinat 2,61 LS dan 110,19 BT, tepatnya di darat pada jarak sekitar 10 kilometer arah baratdaya Kota Kandawangan, Ketapang, Kalimantan Barat pada kedalaman hiposenter 10 kilometer.
Menurut Daryono (2016( Kejadian ini  mengakibatkan dampak gempabumi di Kota Kandawangan dan sekitarnya,  V-VI MMI (III SIG-BMKG) artinya getaran dirasakan oleh semua penduduk, kebanyakan orang terkejut dan lari keluar dan kerusakan ringan pada bangunan rumah dapat terjadi. Menurut laporan banyak warga setempat panik dan berlarian keluar rumah untuk menyelamatkan diri. Laporan terbaru menyebutkan terjadi kerusakan ringan pada beberapa bangunan rumah di Kandawangan sebagai dampak gempabumi ini.
Kejadian ini menyatakan bahwa Kalimantan sudah  tidak aman dari gempabumi, sehingga merubah asumsi para seismolog dan penggiat kebencanaan selama ini yang mengatakan bahwa Kalimantan merupakan daerah yang aman dari ancaman gempabumi.
Belum sepi dibicarakan gempabumi kembali diguncang gempabumi. HARI Rabu (6/7/2016), tepat di Hari Lebaran, gempabumi tektonik mengguncang wilayah Buntok-Muara Teweh dan sekitarnya. Hasil analisis BMKG menunjukkan bahwa gempabumi ini terjadi pada pukul 14.03.01 WIB dengan kekuatan M=4,5 Skala Richter. Episenter gempabumi ini terletak pada koordinat 1,43 LS dan 115,14 BT, tepatnya di darat pada jarak 50 kilometer arah timurlaut Kota Buntok, Barito Selatan pada kedalaman hiposenter 10 kilometer.
Berdasarkan analisis peta guncangan (shakemap) BMKG, tampak bahwa guncangan gempabumi ini dirasakan di beberapa tempat seperti di Buntok dan Muara Teweh dalam skala intensitas II SIG BMKG (II-III MMI) serta di Sikan, Tungka dan Benangin dalam intensitas II SIG-BMKG (III-IV MMI). Di daerah ini guncangan gempabumi dirasakan cukup kuat oleh orang banyak, benda yang tergantung berayun-ayun,dan jendela kaca bergetar. Berapa orang dilaporkan sempat terkejut dan berlarian keluar rumah. Namun demikian hingga saat ini belum ada laporan mengenai adanya kerusakan sebagai dampak gempabumi.
Kejadian ini mirip dengan prediksi tentang kesebelasan Francis, ditriggel oleh gol pertama. Demikian pula kelihatannya, walau kedau gempa di Kalimantan terjadi karena adanya trigger anggapan yang awalnya menganggap Kalimantan aman dari ancaman gempa bumi menjadikannya tidak lagi aman dari ancaman gempabumi.
Gempabumi Kandawangan merupakan titik balik, titik awal yang meruba anggapan para seismolog dan penggiat kebencanaan menjadikan Kalimantan tidak lagi menjadi daerah yang aman dari ancaman bencana gempabumi. Minimal ada tendensi bahwa daerah Kalimantanpun merupakan daerah potensi gempabumi.
Akankah titik titik balik itu juga akan dialami daerah yang ditengarai menjadi daerah aktip gempabaru di Jawa akan mengalami, dan terus meningkat aktipitasnya. Seperti kita ketahui minimal dua sesar yang ‘dicurigai’ dapat mengaktip sebagai pusat gempabumi baru, yaitu patahan Lembang, Cimandiri dan patahan sekitar pegunungan Kedeng, yang diperkirakan mempunyai kelurusan timu-barat, sampai jauh ke timur dari Kendang.
Nah semua itu patut dijadikan peringatan para peneliti untuk memperhatikannya, karena keduanya berada di darat, melewati dan dekat perkampungan padat, sehingga bila gempabumi terjadi dikawatirkan akan mengakibatkan korban dan kerugian yang cukup besar.
Kita dapat belajar dari perjalanan dua finalis Euro-2016 yang pada awal bergerak menuju final dengan sangat memperihatinkan, bahkan mengkawatirkan, namun dengan militansi, mental juara para anggotanya mereka keluar dari keadaan sulit tersebut dan menjadi finalis. Demikian pula dengan Kalimantan, patahan Lembang, patahan Kendeng dapat mengalami titik balik, terlebih untuk daerah Kendeng di perpanjang sampai Pati ke barat dan Banyuurip Tuban ke timur, mempunyai sejarah gempa merusak dimasa lampau. Regenerasi gempabumi didaerah tersebut perlu mendapat perhatian yang lebih.
Puri Gading, Dekade II, Juli 2016.