Sawah di sekitar Larantuka

Salah satu sudut jalan transflores yang menghubungkan antara Maumere dan Larantuka

Pantai Larantuka

Salah satu pesisir pantai di kota Larantuka

Danau Tiga Warna Kelimutu

Danau tiga warna terdapat di kabupaten Ende, Flores.

Labuan Bajo

Salah satu spot menarik di Labuan Bajo, Manggarai, FLores.

Tari Hegong

Tarian Tradisional dari Maumere, Flores, untuk penyambutan tamu.

Sabtu, 21 Februari 2015

Tuntunan Ujian Fisika Batuan Remedial


Untuk mengoptimalkan hasil serta fokusing dalam mempersiapkan diri ujian remedial fisika batuan, coba saudara persiapkan diri, minimal pelajari dan cari jawaban soal dibawah.






1.       Saudara pelajari dengan baik tentang magnetisme pada batuan. Saudara pelajari kelompok batuan ditinjau dari suseptibilitasnta. Dan saudara pelajari dan buat algoritma bagaimana cara pendugaannya.
2.       Radiodktifitas dalam batuan. Saudara perhatiakan bahwa dalam batuan alam terdapat deret radioaktip, dimulai dari dari unsur apa dan diakhiri dengan unsur apaan. Termasuk jenis-jenis radioaktif yang dipancarkannya.
3.       Coba saudara perhatian dan mengertikan parameter yang merupakan physical proprties of rocks, seperti porositas, densitas, homogenitas, permeabelitas, isotropik, elastik dll, Saudara coba membuat ringkasan tentang parameter tersebut, dikaitkan dengan pengaruhnya ke parameter lain.
4.       Dalam pengukuran kelistrikan batuan sering digunakan pengukuran resistivity, Besaran apa saja yang saudara ukur untuk mendapatkan parameter resistivitas. Jelaskan algoritma kerja saudara sampai menemukan resitivity tersebut.
5.       Saudara pelajari juga metode SIS dan posil index dalam stratigrafi batuan. Apa kelebihan masing-masing dan bagaimana cara pengukurannya.
6.       Saudara pelajari kriteria inisial kriterium sumber gelombang P.S, R, L dan kondis apa saja yang diperlukan termasuk mediam rambatnya, dan bagaimana mekanisme penjalarannya
7.       Pelajari lagi soal-soal yang pernah keluar saat uts dan uas.
8.       Usahakan saudara bisa menjawab dengan lengkap dan tuntas minimal 90 persen dari soal yang diberikan.
9.       Selamat belajar


Tuntunan Ujian Remidial Fisika -1

Untuk memudahkan dan fokus  bekajar berikut gambarab material remedial:

  1. Vektor, ingat operasi vektor : penjumlahan, pengurangan, kesetimbangan, dot produk, dan cros produk dari dua vektor.
  2. Pelajari Elastisitas, stress dan strain termasuk Modulus elstisitas dari material terutama kawat;
  3. Ayunan balistisk, yang memakai konsep kekalan monetum dan kekekalan energi. Ingat kapan massa terpisah sehingga momentum atau energi masing masing benda terpisah, dan kapan benda mempiliki monentum bersama atau terpisah, demikian juga energinya, Kalian bisa coba soal yang pernah diberikan tentang ayunan balistik.
  4. Pelajari Konsep tumbukan pada dua gerbing, mirip dengan persoalan yang ada dalam uas kemaren.
  5.  Lihat kembali untuk titik berat tiga masa seoerti saat uas kemaren, tetapi ingat hati-hati tanda koordinat dan massa benda.
  6. Intinya sebagian besar sama dengan soal uas lalu hanya sebagian soal beda. Usahakan saudara bisa mengerjakan dan benar minimal 90 persen.
  7. Tambahan : coba saudara kerjakan soal-soal contoh yang diberikan sebelumnya .
  8. Lihat juga diktat yang telah diberikan copynya.
  9. Selamat belajar

Selasa, 17 Februari 2015

Banjir Jakarta



ANCAMAN BANJIR JAKARTA TIDAK HANYA DARI SELATAN”
Oleh : I Putu Pudja
Banjir kembali melumpuhkan Jakarta sejak 9 Pebruari 2015 lalu, padahal sinyal banjir dari Bendung Katulampa yang biasa memberikan warning Jakartna terdengar aman-aman saja. Bahkan masih level rendah hanya pada waspada 4. Hujan memang jatuh sejak dinihari secara berkepanjangan walau tidak kederasannya bervariasi. Intensitas hujan yang cukup tinggi telah melumpuhkan sebagian besar Jakarta Barat, Jakarta Utara, Jakarta Pusat, Jakarta Timur dan sebagian Jakarta Selatan.
Masyarakatpun bertambah heran dengan banjir kali ini, dengan penyebaran dan mulainya, tidak seperti sedia kalau yang umumnya dimulai dari DAS Sungai Ciliwung, akan tetapi datangnya serentak. Ambil contoh banjir di sekitaran Istana Negara , Jl Merdeka Utara, Bunderan Air Mancur, Gajah mada, Kelapa gading sampai Pluit datangnya bersamaan. Tentu ada yang berbeda dengan banjir kali ini.
Untuk mencari jawabnya penulis mencoba melihat dari profil curah hujan saat hari pertama hujan yang mengakibatkan bajir tersebut, yang memang kelihatannya memang merupakan hujan yang berbeda dengan pola hujan banjir pada tahun-tahun sebelumnya.
DATA CURAN HUJAN
Data hujan diambil dari basis data tempat terminology data hujan yang diamati, dikumpulkan dan disimpan di BMKG, dari seluruh pos pengamatan hujan seluruh Indonesia. Data hujan pada tanggal 9 Pebruari 2015 saat banjir iru terjadi diamati di : Kemayoran 277,5 mm, Halim PK 124,5 mm, Cengkareng 128 mm, Tangerang 121,5 mm, Pondok Betung Ciledug, 117 mm; Ciputat – BMKG Wil II- 96,3 mm; Deramaga Bogor 88,6 mm; Citeko 38,6 mm dan Serang; 31,2 mm.


Dari data curah hujan terlihat bahwa hujan terkonsentrasi di daerah Jakarta, Curah hujan tertinggi daerah pantura Jakarta, hampir sampai Jakarta Pusat – Kemayoran- curah hujannya  melampaui 270 mm sehari. Seterusnya  hampir merata sampai tepian Jakarta Barat dan Jakarta Selatan yaitu daerah  Pondok Betung, Bintaro Tangerang selatan. Daerah tengah ini memiliki curah hujan diaatas 100 mm tapi masih di bawah 150 mm dalam sehari. Demikian pula dengan daerah di barat terlihat curah hujan di daerah serang masih rendah
Dari kurva profil curah hujan terlihat jelas memang semakin ke selatan curah hujannya semakin rendah, sehingga pantas saja warning dari Bendung Katulampa untuk daerah aliran Ciliwung masih dalam tingkatan rendah.  Dan di utara curah hujan demikain tinggi sehingga volume air yang terakumulasi di daerah Jakarta Pusat dan Jakarta Utara seperti Pluit, Kelapa gading, Cempaka Putih, Gunung Sahari, Thamrin dan Jl Merdeka Utara.
Secara alran air –fluida- terlihat bahwa air akan kesulitan mengalir ke laut – kerah utara- karena curah hujan lebih tinggi di utara, sehingga akan terjadi akumulasi massa air pada daerah-daerah yang rendah. Luasan dan perluasan daerah banjir dari sebelumnya diduga akibat dua factor, yaitu curah hujan yang tinggi di daerah tangkapan banjir, dan laju penurunan tanah di daerah banjir tersebut.
ANCAMAN HUJAN DI BELAHAN UTARA
Banjir 9 Pebruari 2015 karena curah hujan yang profilnya disebutkan di atas, merupakan tipikal lain dari curah hujan yang biasanya menggenangi Jakarta, yaitu banjir dengan curah hujan yang semakin tinggi semakin kea rah selatan, yang sering disebutkan sebagai banjir kiriman. Ini membuktikan bahwa ancaman banjir Jakarta, tidak hanya datang dari hujan di daerah selatan, Depok, Bogor, sampai Puncak.. Namun hujan lebat di pantura Jakarta juga berpotensi banjir yang lebih parah karena infrastruktur vital ada di daerah ini, termasuk dimana Istana Presiden terletak.
Sifat banjir yang berasal dari curah hujan tinggi di wilayah atas atau selatan, akan memberikan warning untuk daerah terpotensi banjir, karena dapat dibaca dari patokan yang dijadikan batas level warning di berbagai bending dari Katulampa dan bending lain di bawahnya, sehingga masyarakat ada jeda waktu untuk mempersiapkan diri. Ada waktu tempuh massa air sampai daerah potensi banjir.
Sifat banjir yang berasal dari hujan tinggi di wilayah utara – pantura Jakarta- sangat berbeda. Dia akan segera datang bersamaan dengan jatuhnya curah hujan, sehingga sulit memprediksi kedatangan banjir ini. Banjir di utara ini kelihatannya akan lebih sulit turun, karena massa air yang semakin banyak semakin keutara seakan membendung aliran air ke laut Jawa. Bahkan akan terjadi pantulan mempercepat banjir daerah yang bersisian yang lebih selatan.
Dari dua proses banjir di atas, kelihatan bahwa Jakarta tidak saja terancam dari hujan yang deras terjadi di selatan atau di atas, yang kemudian mengalir ke utara melintasi Jakarta, namun juga curah hujan yang tinggi di daerag pantura Jakarta. Untuk yang pertama warning dapat didapat dari ketinggian bendung di sungai yang mengalirkan air ke wilayah Jakarta seperti Katulampa.
Untuk banjir akibat curah hujan tinggi di pantura Jakarta menuntut akurasi prakiraan curah hujan, di daerah tersebut. Ini dapat dilihat dari pantauan radar cuaca yang mengcover wilayah ini. Ini merupakan tantangan bagi BMKG untuk memberikan informasi terkini citra radar cuaca, berupa potensi hujan yang akan jatuh di daerah ini. Informasi ini dapat di update diberbikan dari beberapa jam sebelum hujan.

Penulis : Lektor Kepala di Sekolah Tinggi Meteorologi, Kliamtologi dan Geofisika, Jakarta.



Jumat, 13 Februari 2015

Gambaran Jawaban Fisbat Geofisika





Jenis Batuan (google.co.id)
Berikut resume dan struktur jawaban UAS, coba saudara ingat-ingat lagi apa saudara sesuai atau sejalan dengan itu menjawabnya!

1.               Gelombang utama yang dikenal pada penjalaran gelombang seismic yaitu gelombang badan ( P dan S) serta gelombang permukaan (L dan R) . Jelaskanlah apa perbedaan gelombang gelombang tersebut ditinjau dari pembangkit –pada sumber-, medium pada perambatannya serta dampak yang diakibatkannya saat menggoyang bangunan dipermukaan bumi.
Saudara uraikan perbedaan antara gelombang P. S, R, dan L, dalam hal : pembangkitnya komponen normal stress strain untuk gel P, komponen shear untuk gelombang S; demikian juga untu R dan L. Posisi kejadiannya dimana , saudara uraikan persaratan medium bagaimana, P (padat, cair gas), S bagaimana demikian juga R dan L tentang pembangkitnya, medium bangkitnya, sifat jalarnya horizontal maupun vertical, demikian juga kecepatan dan sifat arah jalarnya saudara uraikan dengan singakt dan jelas. Akan lebih mudah kalau saudara membuat table Misalnya mendatar untuk jenis gelombang (P,S,R,L) dan vertical (pembangkit, mekanisme stress-strain pada sumber, sifat jalarannya, kecepatannya, dan sifat lainnya yang dimaksud di atas. Coba saudaea lihat softcopy materi, atau buku seismologi.
2.                   Dikaitkan dengan sifat phisis batuan, maka semakin dalam masuk ke dalam bumi densitasnya akan bertambah besar. Kecepatan gelombang badan berbanding terbalik dengan akar densitas media batuan yang dilalui gelombang tersebut. Dapatkan saudara jelaskan kenapa justru pada kenyataannya kecepatan gelombang badan semakin tinggi sejalan dengan bertambahnya kedalaman.
Saudara tuliskan rumjus Kecepatan gelombang V dan Gelombang S, saudara lihat disana kecepatan fungsi dari akar modulud elastok batuan (langsung) dan terbalik dengan akar densitas. Pengaruh modulus elastic batuan lebih dominan dibandingkan dengan pengaruh densitas dengan bertambahnya ekdalaman. Kalau bisa saudara lengkapi dengan kurva travel time terhadap kedalaman.
3.                   Di daerah mid ocean ridge, terjadi aliran material dari dalam bumi ke permukaan karena adanya arus konvektif. Bila saudara ingin menduga kecepatan penyebaran material tersbut, saudara dipersilahkan memilih salah satu metode yaitu ; gravitasi, magnet atau radioaktivitas. Pilihlah salah satu dan jelaskan bagaimana cara saudara untuk menginterpretasinya.
Yang paling tepat digunakan adalah metode radioaktivitas, namun metode magnet ataupun gravitas dapat juga hanya saja bagaimana saudara dapat memberikan argumentasi dikaitkan dengan ‘umur” atau waktu disini. Kalau di Perubahan iklim digunakan  year ring tree –lingkar tahun kayu-  Bobot jawaban akan sangat dipengarui uraian argumentasi.
4.                   Ditinjau dari homogenetas maka gaya yang sama akan diberikan pada batuan yang bersifat  honogen, semi homogen dan sangat heterogen. Bagaimana menurut perkiraan saudara terhadap getaran (shocks) yang akan terjadi jelaskan, bila perlu sertakan gambar.
Untuk menjawab ini dikaitkan dengan percobaan di lab terhadap pembebanan batuan dengan shock yang diakibatkannya. Oleh Mogi kemudian dikaitkan dengan type gempabumi. Banyak yang salah dalam menggambarkan yang mana untuk tipe I, II atau III banyak yang keliru asal gambar saja. Perhatikan mana disertai Fore, main dan after shock.

"Happy Week End dan Happy Valentine"