Jumat, 06 April 2012

SASIH KASA


Sasih Kasa merupakan bagian musim kemarau, dimana kering tak bisa dibendung, air sumur kian menurun. Karenanya, manusia diingatkan senantiasa sadar memelihara sumber daya alam, merawat sumber-sumber air, menanam pohon-pohon kembali.

Merupakan sasih pertama dari 12 sasih yang ada dalam kalender Jawa-Bali. Seperti biasa tak ada pertanda yang mencolok bisa dicatat dari siklus edar sasih ini. Hanya saja curah hujan mengecil karena  kian jarang turun. Periode sasih kasa ini adalah 22 Juni – 1 Agustus, dengan rentang 41 hari.

Kemarau kian menguat, matahari sudah condong ke utara, daun-daun mulai berguguran dan bukit-bukit berlahan menjadi kerontang. Udara kian terasa pengap, bila siang panas mulai menyengat, dan dinihari mulai terasa lebih dingin. Pada saat ini petani disarankan untuk mulai mebakar jerami, menanam pala wija.

Periode sasih kasa berbeda dengan dua sasih sebelumnya yang dilewati, yang sering dianggap sasih kurang membawa peruntungan atau sasih-sasih yang dianggap "mala", yaitu Jestha dan Sadha, rutinitas upacara berskala besar segera dipersiapkan. Matahari tengah "bergerak" ke lintang utara, sering disebut utarayana.  Kini saat bagus menggelar upacara pitra yadnya dan dewa yajna.

Masyarakat Bali percaya saat matahari mulai "bergerak" ke utara merupakan saat baik melaksanakan upacara ayu. Sama dengan pilihan matinya Bisma Putra Gangga, yaitu pilihan dimana di lintang utara sedang musim panas sehingga lembangh-kembang sudah bermejaran.

Karena pengaruh atmosfir sasih, maka umumnya anak-anak yang lahir di periode sasih Kasa mudah terserang batuk, sakit perut, dan lever. Kesehatan sangat rentan, tidak kuat dengan perubahan musim. Untuk itu bagi orang tua atau pasangan yang mempunyai bayi lahir pada sasih kasa ini perlu waspada kesehatan putra/purinya.

Sebagaimana siklus edarnya, sasih Kasa berakhir pada tanggal 1 Agustus, tepat pada tilem Kasa. Pada saat itu musim kering tak bisa dibendung, cadangan air mulai seret. Air sumur kian menurun. Justru itu, manusia diingatkan senantiasa sadar memelihara sumber daya alam, merawat sumber-sumber air, menanam pohon-pohon kembali, dan memelihara lingkungan.

Menurut astrologi Bali, maka bayi yang lahir pada sasih Kasa, kelak jika berhasil mendidiknya dia akan menjadi pribadi simpatik. Rendah hati, lembut dalam tutur kata, berpikiran jernih, jujur dan tak punya niat menyakiti sesama. Bila ia menuruti kehendak budinya, percaya pada kata hatinya, nisacaya ia akan menjadi orang besar tempat berlindung banyak orang. Paling tidak ini ramalan sasih Kasa.

Tetapi jangan lupa pula bahwa kita umat Hindu percaya dengan Hukum Karma dimana garis hidup dan nasib ditentukan oleh karma dan budi baik, pada kehidupan sebelumnya maupun pada kehidupan yang sedang dijalani.
 -------------------------------------------Puri Gading, Jimbaran, Purnama Kedasa

0 comments:

Posting Komentar