Senin, 11 Maret 2013

ACUAN PEMBUATAN PROPOSAL PENELITIAN PROPOSAL PENELITIAN

Materi Metodologi Penelitian Tahun 2013


AKADEMI METEOROLOGI DAN GEOFISIKA
MATA KULIAH SEMINAR
DIBERIKAN PADA SEMESTER IV
Dosen Pengampu Dr I Putu Pudja

Acuan pembuatan proposal penelitian
PROPOSAL PENELITIAN

Penelitian  disini adalah penelitian yang ermaksud mengungkapkan.suatu fenomena atau gejala secara komperehensif,  kontekstual melalui pengumpulan data dari latar alami dengan teori atau hasil penelitian peneliti sebelumnya sebagai acuan. Kunci utama disini adalah peneliti itu sendiri. Penelitian bisa merupakan penelitian kuantitatif atau penelitian kualitatif.

 Penelitian kualitatif bersifat deskriptif dan umumnya melakukan analisis dengan pendekatan induktif.  Penelitian kualitatif mengutamakan proses, dan makna. Laporan penelitian kualitatif lebih banyak merupakan narasi, laporan, sehingga sangat diperlukan kreatifitas peneliti dalam menarik kesimpulan secara induktif, kepiawaiannya dalam mengingkapkan hasil penelitian dengan laporan yang kontekstual, otentisitas dan natural / alami.
            Penelitian yang terkait dengan penelitian geofisika umumnya cenderrung merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan data skunder, karena sedemikian sempitnya waktu penelitian hanya berlangsung satu semester. Persiapan proposal penelitian yang diampu pada mata kuliah seminar, sejatinya hanya merupakan seminar untuk proposal penelitian yang akan dilakukan pada semester berikutnya.

Mata Kuliah seminar diverikan pada sementer V dan mata kuliah penelitian dengan nama mata kuliah Tugas Akhir merupakan mata kuliah penelitian sebagai lanjutan dari persiapan yang telah diseminarkan pada semester sebelumnya. Dengan demikian pada mata kuliah seminar hanya dilakukan pembuatan proposal penelitian dari Bab I hingga bab III.
 
Proposal Penelitian Kualitatif

Proposal penelitian umumnya berisikan hanya tiga bab, yaitu: Bab I sebagai Pendahuluan, yang memuat latar belakang, rumusan masalah, dan tujuan penelitian; Bab II berisikan Teori Pendukung, yang memuat berbagai teori yang mampu mendukung mengungkap fenomena atau masalah yang diteliti, dan Bab III, Meodologi Penelitian, yang berisikan penjelasan jenis penelitian yang diambil secara umum, lokasi dan waktu penelitian, metode pengambilan data, cara analisis data, algoritma kerja dalam analaisis data atau tahapan penelitian. Pengujian keabsahan data maupun hasil penelitian.


1.      Bab I Pendahuluan:

a.       Latar Belakang
Latar belakang berisikan fenomena, gejala yang melatarbelakangi mengapa penelitian ini dilakukan. Apa maksud penelitian ini, apa yang ingin dicapai dalam penelitian ini, serta penelitian sebelumnya untuk objek serupa yang ingin diungkap lebih lanjut, atau diungkap sisi lainnya sehingga menghasilkan sesuatu yang menjadikan penelitian sebelumnya lebih sempurna, atau menjadi lebih luas ungkapannya.
Dalam penelitian geofisika pada latar belakang ini dieksplorasi latar belakang, tektonik, geologi, seismic serta hal-hal lain yang melatarbelakangi penelitian. Biasanya cara narasinya diamabil dari umum, terus ke hal yang spesifik yang akan di teliti.
b.      Rumusan Masalah
Uraian yang diungkapkan dalam latar belakang yang terdiri dani masalah, kemudian diambil  setelah difilter untuk diambil hal-hal yang menarik peneliti, untuk memfokuskan penelitiannya pada beberapa amsalah saja, karena penelitian sangat dibatasi oleh waktu, biaya dan lain-lainnya .
Pada intinya adalah mengidentifikasi semua masalah yang terkait dengan penelitian, kemudian difokuskan pada beberapa masalah yang ingin di teliti, sebagai tahapan pembatasan masalah yang akan diteliti.
Fokus penelitian memuat sari rincian pernyataan terkait dengan topik-topik pokok yang akan diungkap dalam penelitian ini. Rumusan masalah, diambil adari fokus penelitian yang berisikan pertanyaan-pertanyaan yang akan dicari jawabannya dalam penelitian. Pertanyaan-pertanyaan ini akan membantu mengetahui apa yang akan diungkapkan di lapangan sebagai hasil penelitian nantinya. Pertanyaan-pertanyaan ini harus didukung oleh argumentasi yang kuat, mengapa pertanyaan ytersebut yang dipilih. Untuk itu diperlukan penelitian pendahuluan sebagai prestudi.
 Argumentasinya harus bersifat : jelas, komperehensif, mengandung logika induktif, alami, dekat dengan fenomena yang diteliti.  Pembuatan alas an ini akan membantu pembimbing membaca jalan pikiran peneliti untuk penelitian yang akan dilakukan.
     
c.       Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian merupakan sasaran hasil yang ingin dicapai dalam penelitian ini, sesuai dengan fokus yang telah dirumuskan. Isinya akan sangat terkait dengan hal-hal yang diungkap pada latar belakang dan perumusan masalah.
d.      Kegunaan Penelitian

   Kegunaan kelihatannya tidak selalau menjadi sebuah sub bab, namun sering juga sudah terungkap dalam latar belakang penelitian sehingga tidak perlu di buat pada satu sub bab tertentu, karena akan cenderung mengulangi paragraph yang sama secara berulang. Bagian ini menunjukkan .

  Pada subbagian ini diungkapkan seberapa jauh kegunaan penelitian yang dilakukan sehingga penting untuk diteliti, baik dalam arti yang luas maupun dalam arti yang sempit. Pada subbab kegunaan penelitian berisi alasan kelayakan atas masalah yang diteliti. Dari  sub bagian ini diharapkan dapat dikemukakan bahwa penelitian terhadap fenomena, masalah yang dipilih memang layak untuk dilakukan.

Banyak juga dalam proposal disinggung sistematika proposal, maupun rencana penelitian disertakan. Dalam system,atika diuraikan secara ringkas struktur isi dari penelitian / laporan penelitian yang akan di buat.


  2. Bab II Teori Pendukung.
         Latar belakang dan perumusan masalah akan menuntun kita pada kebutuhan teori yang akan dijadikan landasan berfikir, maupun mendukung penelitian ini. Landasan teori secara umum diambil dari : buku-buku tekx book, jurnal terkait, hasil penelitian sejenis sebelumnya.
Teori pendukung ini diperlukan sebagai  pemandu penelitian agar tetap focus dan tidak menyimpang dari tujuan semula. Landasan teori juga akan berguba dalam  memberikan gambaran umum tentang latar penelitian. JUga akan digunakan dasar dalam melakukan diskusi atau pembahasan hasil penelitian nantinya. Umumnya akan terdapat perbedaan mendasar antara kegunaan  landasan teori dalam penelitian kuantitatif dengan penelitian kualitatif.
Pada penelitian kuantitatif, penelitian berangkat dari teori menuju data, dan berakhir pada penerimaan atau penolakan terhadap teori yang digunakan; sedangkan dalam penelitian kualitatif peneliti bertolak dari data, memanfaatkan teori yang ada sebagai bahan penjelas, dan berakhir dengan suatu “teori”.  Jadi disini landasan teori digunakan untuk mendikripsikan data sehingga akan ditemukan teori baru sebagai temuan hasil penelitian, maupun implikasinya terhadap teori sebelumnya maupun terhadap masalah atau fenomena yang diteliti.
Pada penelitian geofisika, yang merupakan penerapan fisika pada kejadian-kejadian di bumi, sehingga sebaiknya teori diawali dengan proses fisika yang menjadi dasar dari proses geofisika yang akan di teliti, sehingga prosesnya dalam penguraiannya di awali dari proses umum yang terjadi di fisika, kemudian dipersempit dalam masalah geofisika sebagai terapannya dalam fenomena bumi. Serta dipi;ih yang paling spesifik untuk menguji hipotesa maupun masalah yang akan diselesaikan atau dicari jawabannya.
 Bab III.   Metode Penelitian
Bab ini memuat uraian tentang metode dan langkah-langkah penelitian secara operasional yang menyangkut pendekatan penelitian, kehadiran peneliti, lokasi penelitian, sumber data, prosedur pengumpulan data, analisis data, pengecekan keabsahan data, dan tahap-tahap penelitian. 

a.      Jenis Penelitian

Para peneliti perlu menjelaskan bahwa pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif, dan menyertakan alasan-alasan singkat mengapa pendekatan ini digunakan. Selain itu juga dikemukakan orientasi teoretik, yaitu landasan berfikir untuk memahami makna suatu gejala, misalnya fenomenologis, interaksi simbolik, kebudayaan, etnometodologis, atau kritik seni (hermeneutik). Peneliti juga perlu mengemukakan jenis penelitian yang digunakan apakah etnografis, studi kasus, grounded theory, interaktif, ekologis, partisipatoris, penelitian tindakan, atau penelitian kelas.

b.  Kehadiran Peneliti

Dalam bagian ini perlu disebutkan bahwa peneliti bertindak sebagai instrumen sekaligus pengumpul data. Instrumen selain manusia dapat pula digunakan peralatan, tetapi fungsinya terbatas sebagai pendukung tugas peneliti sebagai instrumen. Oleh karena itu, kehadiran peneliti di lapangan untuk penelitian kualitatif mutlak diperlukan. Terrlebih untuk penelitian dalam pengambilan data primer in situ di lokasi penelitian.

Kehadiran peneliti ini harus dilaporkan  secara eksplisit dalam laporan penelitian. Disini  dijelaskan  peran peneliti sebagai partisipan penuh, pengamat partisipan, atau pengamat penuh. Di samping itu perlu disebutkan apakah kehadiran peneliti diketahui statusnya sebagai peneliti oleh subjek atau informan.

Bila perlu kehadiran penelitian ke lokasi disyahkan oleh petugas terkait setempat, sebagai pertanggung jawaban kebenaran data. Mengingat dalam penelitian sangat diperlukan kejujuran seorang peneliti.

c.       Lokasi Penelitian

Uraian lokasi penelitian diisi dengan identifikasi karakteristik lokasi dan alasan memilih lokasi serta bagaimana peneliti memasuki lokasi tersebut. Lokasi hendaknya diuraikan secara jelas, misalnya letak geografis, bangunan fisik (jika perlu disertakan peta lokasi), struktur organisasi, program, dan suasana sehari-hari. Pemilihan lokasi harus didasarkan pada pertimbangan-pertimbangan kemenarikan, keunikan, dan kesesuaian dengan topik yang dipilih. Dengan pemilihan lokasi ini, peneliti diharapkan menemukan hal-hal yang bermakna dan baru. Peneliti kurang tepat jika megutarakan alasan-alasan seperti dekat dengan rumah peneliti, peneliti pernah bekerja di situ, atau peneliti telah mengenal orang-orang kunci.

Dengan pertimbangan keterbatasan waktu lokasi objek penelitian geofisika dilakukan dengan berbagai pertimbangan terutama : peminatan terhadap lokasi tersebut; ketersediaan data; kecukupan literature pendukung teori; penelitian sebelumnya, atau atas pertimbangan lain yang lebih spesifik. Akan tetapi karena mata kuliah seminar dengan membuat proposal penelitian dan diseminarkan; serta kuliah Tugas Akhir sebagai laporan hasil pene;itian, berfokus [ada proses pembelajaran siswa, maka pemakaian data skunder lebih dianjurkan.
‘ 
d.      Sumber Data

Pada bagian ini dilaporkan jenis data, sumber data, da teknik penjaringan data dengan keterangan yang memadai. Uraian tersebut meliputi data apa saja yang dikumpulkan, bagaimana karakteristiknya, siapa yang dijadikan subjek dan informan penelitian, bagaimana ciri-ciri subjek dan informan itu, dan dengan cara bagaimana data dijaring, sehingga kredibilitasnya dapat dijamin. Misalnya data dijaring dari informan yang dipilih dengan teknik bola salju.

Istilah pengambilan sampel dalam penelitian kualitatif harus digunakan dengan penuh kehati-hatian. Dalam penelitian kualitatif tujuan pengambilan sampel adalah untuk mendapatkan informasi sebanyak mungkin, bukan untuk melakukan rampatan (generalisasi). Pengambilan sampel dikenakan pada situasi, subjek, informan, dan waktu.

Penelitian geofisika lebih banyak mengambil sumber data adalah instansi sendiri yaitu BMKG atau instansi sejenis yang mempunyai data skunder yang cukup untuk melaksanakan penelitian.

e.      Prosedur Pengumpulan Data

Dalam bagian ini diuraikan teknik pengumpulan data yang digunakan, misalnya observasi partisipan, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Terdapat dua dimensi rekaman data: fidelitas da struktur. Fidelitas mengandung arti sejauh mana bukti nyata dari lapangan disajikan (rekaman audio atau video memiliki fidelitas tinggi, sedangkan catatan lapangan memiliki fidelitas kurang). Dimensi struktur menjelaskan sejauh mana wawancara dan observasi dilakukan secara sistematis dan terstruktur. Hal-hal yang menyangkut jenis rekaman, format ringkasan rekaman data, dan prosedur perekaman diuraikan pada bagian ini. Selain itu dikemukakan cara-cara untuk memastikan keabsahan data dengan triangulasi dan waktu yang diperlukan dalam pengumpulan data.

Sebagian prosedur tersebut yang digunakan dalam pengumpulan data geofisika, sifatnya hanya merupakan keterangan komplementer yang melengkapi keterangan data yang ada. Biasanya dari para pegwai atau senior yang memang bertugas mengumpulkan data tersebut, menganalisis data tersebut maupun yang mengumpulkan langsung di lapangan data tersebut.

f.        Analisis Data

Pada bagian analisis data diuraikan proses pelacakan dan pengaturan secara sistematis transkrip-transkrip wawancara, catatan lapangan dan bahan-bahan lain agar peneliti dapat menyajikan temuannya. Analisis ini melibatkan pengerjaan, pengorganisasian, pemecahan dan sintesis data serta pencarian pola, pengungkapan hal yang penting, dan penentuan apa yang dilaporkan. Dalam penelitian kualitatif, analisis data dilakukan selama dan setelah pengumpulan data, dengan teknik-teknik misalnya analisis domain, analisis taksonomis, analisis komponensial, dan analisis tema. Dalam hal ini peneliti dapat menggunakan statistik nonparametrik, logika, etika, atau estetika. Dalam uraian tentang analisis data ini supaya diberikan contoh yang operasional, misalnya matriks dan logika.

Pada penelitian geofisika dianjurkan sebelum melakukan analisis data, peneliti untuk menguraikan komponen komponen yang menjadi bagian dari data. Misalnya data pusat gempabumi, ( x,y,Z) x sebagai bujur, umumnya bujur timurdalam derajat bujur ; y sebagai lintang , apakah lintang utara atau selatan dalam derajat lintang ; z sebagai kedalaman gempabumi dalam kilometer. Dan seterusnya untuk magnitude, apakah digunakan magnitude gelombang badan atau gelombang permukaan, ataupun magnitude durasi getaran.

g.      Pengecekan Keabsahan Temuan

Bagian ini memuat uraian tentang usaha-usaha peneliti untuk memperoleh keabsahan temuannya. Agar diperoleh temuan dan interpretasi yang absah, maka perlu diteliti kredibilitasnya dengan mengunakan teknik-teknik perpanjangan kehadiran peneliti di lapangan, observasi yang diperdalam, triangulasi(menggunakan beberapa sumber, metode, peneliti, teori), pembahasan sejawat, analisis kasus negatif, pelacakan kesesuaian hasil, dan pengecekan anggota. Selanjutnya perlu dilakukan pengecekan dapat-tidaknya ditransfer ke latar lain, kesalingtergantungan pada konteksnya, dan kemungkinan dikonfirmasikan kepada sumbernya..

i.        Tahap-tahap Penelitian

Bagian ini menguraikann proses pelaksanaan penelitian mulai dari penelitian pendahuluan, pengembangan desain, penelitian sebenarnya, sampai pada penulisan laporan. Sebagai rancangan yang akan dilakukan selama penelitian yang direncanakan

Daftar Rujukan
Bahan rujukan dari literature pendukung, maupun literature terkaitdi daftar pada Daftar Referensi, ataupun di catat pada catatan kaki, dengan menggunakan cara cara yang lajim digunakan pada Akademi Meteorologi dan Geofisika.
Unsur yang ditulis secara berurutan meliputi:
1.       nama penulis , lengkap dengan gelar akademiknya;
2.       tahun  penerbitan
3.    judul;
4.    kota tempat penerbitan, dan
5.    nama penerbit.
Bukit  Jimbaran, 11 Maret 2013

0 comments:

Posting Komentar