Kamis, 26 November 2015

Guru, tetaplah menjadi inspirasi

"GURU, KAU AKAN TETAP DIKENANG SEPANJANG MASA"
 

Gurukul, ya guru school, guru di sekolah, semua orang pasti mempunyai dengan yang disebut guru ini, Mereka di kenang karena kepiawaiannya mengajar, karena 'killer' nya memberi nilai, karena kekurang menarikannya mengajar dan lain sebagainya. Nah itulah guru yang akan selalu diingat, dikenang mungkin juga dibenci anak didiknya atau mantan anak didiknya.

Guru itu orang yang dihormati oleh muridnya minimal pada saat dia mengajar di kelas. Terkadang masalahnya terbalik di luar kelas karena status sosial yang berbeda antara sang guru dengan keluarga sang murid. Namun guru betapun dia akan tetap dikenang sebagai guru.

Guru akan sangat bahagia kalau melihat anak didiknya berhasil. Minimal melihat anak didiknya yang awalnya tidak bisa menjadi bisa, yang pada awalnya kurang pandai menjadi pandai. Namun terkadang jasa guru secara sejenak sering termakan situasi.

Guru di zaman sekarang harus pandai menyiasati keadaan. Pandai memanfaatkan teknologi agar muridnya menjadi lebih tertarik dan betah belajar. Tak perlu lama tetapi kontinyu. Ada guru-guru kreatif, inovatif tetapi tak jarang mereka hanya pasif menjalankan tugas, ya hanya menjalankan tugas kewajibannya mengajar, seakan tak peduli lagi dengan kemajuan media ajar, media pembelajaran. Mereka tetap konvensional, cara tak pernah berubah, bahkan buku puluhan tahun tidak pernah berubah,

Guru seharusnya menjadi 'teman' dalam belajar, tidak menjadi monster bagi muridnya. Ia disegani bukan ditakuti, dia tempat bertanya, dan memotivasi belajar. Kata Ki Hajar Dewantara, harus bisa Ing Karso Sung Tulodo, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayanu. Memang sangat berat tuntutannya kalau kita artikan secara mendalam, namun kalau kita tetap melakukan kewajiban dengan dasar ajaran agama yang kita anut, guru sungguh mulia, tidak akan sulit melakukan himbauan Ki Hajar Dewantara itu.

Guru hendaknya tetap memimpin muridnya untuk kebaikan, untuk kemajuan, untuk kemandirian. Guru tetap menjadi motivator bagi murid-muridnya, penyemangat dan supporte untuk kemajuan murid muridnya. Demikian juga haru dapat mendorong kreativitas dan kemauan positif anak didiknya, serta dapat meminimalisir kemauan negatif mereka.

Nah guru harus ditempatkan pada tempatnya. Dia juga manusia yang bisa di puji dan di maki. Namun umumnya mereka lebih dikenang karena masalah ektrim, sangat menonjol dan disenangi muridnya, atau sangat dibenci muridnya. Apakah itu berlangsung sementara atau permanen. Namun dengan penuh keyakinan murid sejatinya tidak akan ada membenci gurunya selamanya, demikian pula guru tidak ada yang ingin muridnya tidak berhasil.

Guru dan murid akan saling membutuhkan. Hendaknya guru masih merupakan salah satu cita cita anak jaman sekarang. Guru sejatinya akan tetap diperlukan dan dirindukan sepanjang jaman. Guru sudah saatnya memiliki etika, agar tetap mulia di masyarakat. Guru sewajarnya diplih dengan berbagai kriteria, dengan kemampuan dasar dan kemampuan akademis yang memadai, dan mempunyai kepribadian dan psikologi seorang guru.

Tidak semua orang cocok jado guru, janganlah guru hanya merupakan salah satu tempat mencari nafkah saja. Hendaknya guru didasari dengan rasa pengabdian untuk sesama, cara estafet untuk membina generasi, sudah seharusnya semakin lama semakin baik, semakin moderm dan semakin menarik bagi murid muridnya.

Nah guru, teruslah kau mengabdi membawa generasi muda ke pelabuhan kehidupan intelektual yang lebih indah, lebih ramai dan lebih ......................... Guru engkau akan tetap ku kenang, walau akupun saat ini menjadi seorang guru, minimal bagi anak-anakku, murid-murid ku, maupun pembaca blogku. Aku menjadi guru.................untuk menjalani ekosistem belajar seumur hidup dari sekolah kembali kesekolah.

Selamat Hari Guru 2015.

 

0 comments:

Posting Komentar