Sabtu, 26 September 2015

Skripsi Update



KELEMAHAN PENULISAN SKRIPSI MAHASISWA

Berdasarkan Pengalaman dan Pengamatan Pribadi

Tahun ini, tepatnya smester ini, kami mendapatkan tugas membimbing maupun menguji mahasiswa dalam penyusunan Tugas Akhir baik berupa Laporan Kerja, untuk Program Diploma III maupun Skripsi untuk program Diploma IV, Sarjana Terapan.
Beberapa hal yang masih merupakan kemajuan maupun kelamahan umum dijumpai sama dengan tahun tahun sebelumnya bagi mahasiswa. Disini yang kami jadikan smpel adalah Mahasiswa STMKG. Terlihat bahwa dalam penyusunan skripsi:
1.       Tidak ada persamaan persepsi tentang kedalaman materi, kedalaman pembahasan di dalam penulisan Tugas Akhir, Mahasiswa yang kreatif akan sangat jauh dan dalam pembahasannya, sedangkan untuk mahasiswa yang biasa-biasa saja mungkin karena memang kualitasnya yang memang standar atau factor kekurang rajinan ybs, hasil tulisan mereka biasa0-biasa saja. Bahkan ada kesan mereka menunggu dead line, karena mereka dalwam minggu yang sama di ujikan secara bersama sama;
2.       Mereka umumnya ‘pintar’ mengoperasikan program computer, yang softwarenya memang sangat mudah diminta atau mudah dicopy, karena sesame ilmuwan biasanya masalah beginian sangat mudah diminta atau di download bebas;
3.       Mereka secara umum sangat lemah dalam membangun Kerangka Berfikir Konspeptual untuk mencari, menemukan, memecahkan masalah yang mereka jadikan masalah peneltian. Meraka sangat lemah dalam mendiskripsikan teori untuk membangun hipotesa;
4.       Mereka umunya mendapatkan hasil yang sudah pasti ada karena umumnya software yang mereka gunakan umumnya sudah running. Hanya mereka lemah dalam memilih data, menguji data yang mereka gunakan, disamping basic teori yang mendasari membuat program tidak mereka kuasai.
5.       Mereka sangat miskin argumentasi, dalam membahas hasil penelitian, karena memang teori mereka sangat miskin, dan sangat miskin dengan referensi, Padahal mereka berbahasa inggris dengan tofl bagus katanya.
6.       Untuk keluar dari masalah itu, didasari dengan semakin mudahnya mendapatkan referensi bahan bacaan melalui internet, maka mau tidak mau mereka harus mau:
a.       Lebih banyak membaca buku textbook, bulletin, jurnal yang tersedia dibidangnya masing masing
b.      Mulai belajar membuat deskripsi teoritis;
c.       Mulai belajar membangun kerangka berfikir konseptual;
d.      Mau mempelajari software yang mereka gunakan dengan melihat basic teori sains yang mendasarinya;
e.      Membuat batasan kedalaman bahasan atau penelitian dalam menyusun tugas akhir, sehingga tidaj ‘jomlang’ antara mahasiswa satu dengan lainnya, dan
f.        Tentunya melihat tahapan sistimatis dalam langkah penelitian.
7.       Sedikit catatan sebagai oto kritik bagi civitas academika STMKG untuk kemajuan bersama, meraih masa depan yang lebih baik.

Bintaro, Akhir Agustus 2015

0 comments:

Posting Komentar