“Dipole Mode dan Seruakan
Dingin Asia Pertinggi Curah Hujan DI Indonesia”
Oleh : I Putu Pudja
TEORI :
1.
Di Indonesia bertiup angin monsun, yang
periodenya sama dengan periode musim di Indonesia. Musim Hujan sekitar Oktober-Maret,
dan musim kemarau sekitar April – September, setiap tahunnya. Monsun baratan
menyebabkan musim hujan di Indonesia, dengan ciri angin dominan dari barat-timur laut , kaya
dengan uap air, laut di Indonesia banyak sampah. Ini terjadi sejalan dengan
memasuki musim dinginnya belahan bumi utara dan musim panas di belahan bumi
selatan. Monsun timuran, menyebabkan musim kemarau di Indonesia dengan cirri angin
domonan dari timur-tenggara, merupakan angin dingin kering, yang bertiup dari
benua Australia ke benua Asia, sejalan dengan musim dingin di belahan bumi selatan, dan musim
panas di belahan bumi utara. Ciri angin di Indonesia saat ini kering dan dingon
2.
Seruakan Dingin Asia, merupakan pergerakan massa
udara dingin dari utara , daratan Asia , umumnya Siberia menuju Indonesia,
melalui Laut China Selatan, dengan gerakannya akan mendorong angin baratan di
Indonesia menjadi lebih kuat, dan sifat dingin akan mempercepat proses
pengembunan di atmosfer Indonesia, karena kejadiannya bersamaan denngan musim
hujan, dimana awan konvektif agresif pertumbuhannya di Indonesia, maka
kehadirannya dapat memicu intensitas hujan tinggi.
3. Dipole mode( DM ) merupakan fenomena
yang terjadi di Samudera Hindia. Peristiwa dipole mode
ditandai adanya perbedaan anomali suhu permukaan laut (SPL) antara Samudera
Hindia tropis bagian barat (50 oE – 70 oE, 10 oS
– 10 oN) dengan Samudera Hindia tropis bagian timur (90 oE
– 110 oE, 10 oS – ekuator). . Disebut dengan DM positif
dikala suhu permukaanLaut di Samudera Hindia bagian varat (pantai timur Afrika)suhu
udaranya lebih tinggi dari di Samudera Hindia Timur (pantai Indonesia). DM
positif menyebabkan menurunnya curah hujan di Indonesia.Demikian pula
sebaliknya DM negative, dimana suhu permukaan laut di Samudera Hindia bagian
timuir lebih tinggi dari pada Samudera Hindia bagian barat. Menyebabkan
meningkatnya curah hujan di Indonesia.
KONDISI FAKTUAL
1. Secara
global, belahan utara bumi saat ini mengalami suhu lebih dingin dari biasanya,
dicirikan dengan turunnya hujan salju yang tidak biasanya di timur tengah :
Mesir, Israel, Palestina, sebagian besar daratan Eropah, demikian pula hujan
salju telah turun pertengahan Desember
di China.
2. Dikaitkan
dengan fenomena alam di atas maka terjadi Seruakan Dingin Asia menyeruak dari
daratan Asia Timur menuju Indonesia melalui Laut China Selatan, sehingga angin
baratan musim hujan 2013/14 ini menjadi lebih deras dari biasanya. Lihat
tumpukan sampah di pantai-pantai yang bersisian dengan Samudera Hindia, atau dengan
Laut China Selatan. Sifat dingin dari udara ini akan memicu cepatnya proses
kondensasi di atmosfer Indonesia sehingga hujan terus neberus turun dengan
derasnya. Ini karena pasokan uap air musim hujan di Indonesia ke atmosfer yang
di rangsang segera terkondensasi menjadi hujan oleh seruakan dingin.
3. Dinginnya
timur tengah rupanya menyebabkan terjadinya DM negative, sehingga angin deras
bertiup dari pesisir timur Afrika menuju Indonesi, dirasakan oleh Sumatera yang
di belah garis khatulistiwa. Mendorong uap air dari Samudera Hindia kea rah timur
dan berkondensasi lebih agresif setelah bertemu seruakan dingin asia, diatas
Sumatera, sehingga Sumaterapun yang sudah duluan masuk musim hujan, saat ini
kaya akan hujan.
DAMPAK
1. Beresonansinya
musim hujan dengan anginbaratannya yang kaya uap air, dengan seruakan dingin
Asia dari utara lewat Laut China Selatan ke Indonesia, serta hembusan angin
ekuator dari pesisir timur Afrika, menyebabkan: (a) atmosfer di atas Indonesia
terutama bagian barat menjadi lebih kaya dengan uap air (awan), (b) sifat dingin seruakan dingin Asia menyebabkan
proses kondensasi menjadi lebih cepat, (3) lebih kuatnya angin baratan sebagai
resultante angin baratan, seruakan dingin Asia, dan DM negative. Semuanya ini
menyebabkan curah hujan di Indonesia intensitasnya menjadi tinggi secara ‘mendadak’’
2. Massa
air hujan yang besar mempercepat terjadinya prose (1) banjir di daerah DAS yang
tidak mampu mengalirkan air hujan yang sangat tinggi, (2) meningkatnya massa lapisan tanah permukaan sehingga kalau dia berada di kemiringan akan
mempermudah longsor. Kita perhatikan DAS Bengawan Solo, begitu masuk musim
hujan langsung mengalami banjir yang cukup luas arealnya.
3. Mengingat
daerah Sumatera, Jawa dan Nusa Tenggara belahan selatab sangat sering digoncang
gempa pada tahun 2013 ini, maka terjadi penurunan kualitas lapisan tanah di
didaerah ini, rekahan mikro yang tak kasat mata. Pada saat musim hujan air akan
masuk dengan liar ke antar lapisan tanah, sehinga cementasinya menurun dan
mempermudah terjadi longsoran dan amblesan. Seperti yang terjadi sepanjang wilayah Purwokerto
– Kebumen, Sukabumi – Garut, maupun sepanjang Lampung Barat – Bengkulu.
KESIMPULAN
1. Musim
hujan kali ini, dengan intensitas curah hujan yangs angat tinggi merupakan
hasil klaborasi antara angin baratan yang basah, menjadi bertambah basah karena
adanya DM negatip, dengan pengembunan yang cepat karena seruakan dingin.
2. Kedua
fenomena alam ini menjadikan daerah cakupan hujan sangat luas, karena dorongan
anginnya memperkuat angin baratan sehingga curah hujan tinggi kita amaati
sepanjang Sumatera-Jawa-Nusa Tenggara.
3. Seringnya
goncangan gempabumi menimpa daerah belahan selatan Sumatera, jawa sampai Nusa
Tenggara menyebabkan pada musim hujan kali ini, banjir juga di sertai dengan
longsor dan amblesan terutama di belahan selatan pulau-pulau tersebut, seperti
yang terjadi di Blitar, Purworejo-Kebumen, Sumabumi-Garut, maupun antara Liwa
Sumatera Barat – Bengkulu.
jiMBARAN, 24 Desember 3013
1 comments:
Mantab pakde, bener2 bermanfaat
Posting Komentar